Vitiligo: Mengenal Penyakit Kulit yang Membuat Warna Kulit Hilang

0
vitiligo

Sumber: freepik.com

Hai sobat, sempatkah kalian mendengar tentang vitiligo? Penyakit kulit ini bisa jadi tidak sangat kerap dibicarakan, namun dapat pengaruhi banyak orang. Vitiligo merupakan keadaan yang menimbulkan hilangnya pigmentasi kulit pada sebagian bagian badan, sehingga kulit nampak lebih putih dari umumnya. Untuk sebagian orang, vitiligo dapat jadi permasalahan kosmetik, namun untuk yang yang lain, ini dapat jadi ekspedisi hidup yang penuh tantangan yang dilansir dari bersua.com. Ayo, kita bahas lebih lanjut tentang vitiligo dalam postingan ini!

Apa Itu Vitiligo?

Vitiligo merupakan keadaan kedokteran yang terjalin kala sel- sel yang menciptakan pigmen, melamin yang berikan warna pada kulit, rambut, serta mata, hadapi kehancuran ataupun mati. Dampaknya, kulit di zona tertentu jadi lebih terang ataupun apalagi putih sama sekali. Keadaan ini dapat timbul di bermacam bagian badan, tercantum wajah, tangan, ataupun apalagi zona dekat mata serta mulut. Walaupun tidak beresiko, vitiligo kerap kali menimbulkan kendala pada penampilan seorang.

Pemicu Vitiligo

Vitiligo terjalin kala sistem imunitas badan secara galat melanda sel- sel pigmentasi kulit, yang diucap melanosit. Dampaknya, sel- sel tersebut tidak bisa memproduksi pigmen, yang kesimpulannya menuju pada hilangnya warna kulit. Walaupun pemicu tentu dari vitiligo belum seluruhnya dimengerti, aspek genetik, kendala autoimun, serta aspek area diprediksi berfungsi dalam timbulnya keadaan ini. Sebagian orang yang mempunyai riwayat keluarga dengan vitiligo lebih berisiko buat mengalaminya.

Indikasi Vitiligo

Indikasi utama vitiligo merupakan timbulnya bintik- bintik putih pada kulit. Bercak ini dapat timbul secara lama- lama serta dapat terus menjadi meluas dari waktu ke waktu. Umumnya, bercak tersebut timbul di zona yang terpapar cahaya matahari, semacam tangan, wajah, ataupun kaki. Bercak putih ini umumnya tidak diiringi dengan rasa gatal ataupun sakit, tetapi untuk sebagian orang, vitiligo bisa menimbulkan perasaan tidak aman ataupun rendah diri sebab pergantian penampilan.

Baca Juga :  Obat Demam Bayi: Panduan Lengkap untuk Mengatasi Demam pada Si Kecil

Vitiligo pada Orang Berusia serta Anak- Anak

Vitiligo bisa melanda siapa saja, baik orang berusia ataupun kanak- kanak. Tetapi, vitiligo kerap kali mulai timbul pada umur muda, paling utama antara umur 10 sampai 30 tahun. Pada kanak- kanak, keadaan ini bisa jadi lebih susah dikenali sebab bintik- bintik putih yang timbul cenderung lebih kecil serta terkadang tersembunyi di zona badan yang tidak sering nampak. Walaupun vitiligo tidak membahayakan kesehatan, perawatan kedokteran dapat menolong mengelola keadaan ini serta tingkatkan keyakinan diri pengidap.

Gimana Vitiligo Pengaruhi Kehidupan Pengidapnya?

Untuk sebagian orang, vitiligo dapat jadi tantangan emosional yang besar. Pergantian penampilan yang terjalin pada kulit dapat pengaruhi rasa yakin diri seorang, apalagi bisa merendahkan mutu hidup. Sebagian orang merasa takut ataupun malu dengan bercak putih yang timbul di badan mereka, sehingga kerap kali memilah buat menjauhi kontak sosial. Tetapi, terdapat pula banyak orang yang bisa menerima keadaan ini dengan baik serta hidup dengan penuh yakin diri, memandang vitiligo selaku bagian dari diri mereka.

Penaksiran serta Penyembuhan Vitiligo

Buat mendiagnosis vitiligo, dokter umumnya hendak melaksanakan pengecekan raga serta menanyakan riwayat kesehatan penderita. Kadang- kadang, dokter pula bisa melaksanakan uji kulit ataupun uji darah buat membenarkan kalau keadaan tersebut bukan diakibatkan oleh penyakit lain. Walaupun tidak terdapat obat yang bisa mengobati vitiligo secara permanen, terdapat sebagian perawatan yang dapat menolong memperlambat pertumbuhan penyakit ataupun mengembalikan pigmentasi kulit, semacam pengobatan sinar, pemakaian salep topikal, ataupun apalagi prosedur bedah dalam sebagian permasalahan.

Perawatan Topikal buat Vitiligo

Sebagian krim ataupun salep topikal bisa digunakan buat menanggulangi vitiligo. Kortikosteroid merupakan salah satu tipe obat yang kerap digunakan buat menolong mengembalikan warna kulit yang lenyap. Obat ini bekerja dengan kurangi infeksi serta memicu sel- sel melanosit buat menciptakan pigmen. Tidak hanya itu, terdapat pula obat yang memiliki tacrolimus ataupun pimecrolimus yang dapat menolong memicu pigmentasi kulit. Tetapi, pemakaian obat- obatan ini butuh dicoba di dasar pengawasan dokter buat menjauhi dampak samping yang tidak di idamkan.

Baca Juga :  Obstruksi Usus: Kenali Penyebab, Gejala, dan Penanganannya

Pengobatan Sinar buat Vitiligo

Salah satu pengobatan yang lumayan efisien buat penyembuhan vitiligo merupakan pengobatan sinar ataupun fototerapi. Pengobatan ini memakai cahaya ultraviolet( UV) buat memicu penciptaan pigmen pada kulit yang terbawa- bawa. Prosedur ini umumnya dicoba secara bertahap serta dapat memakan waktu sebagian bulan buat memandang hasil yang signifikan. Terapinya lumayan nyaman bila dicoba dengan benar, tetapi senantiasa membutuhkan pengawasan kedokteran yang pas supaya tidak menimbulkan kehancuran pada kulit.

Gimana Mengalami Vitiligo dengan Yakin Diri?

Bila kalian ataupun seorang yang kalian tahu menderita vitiligo, berarti buat senantiasa berpikir positif serta menerima keadaan ini dengan luas dada. Banyak orang yang sudah sukses menghadapinya dengan baik serta senantiasa menempuh hidup yang penuh warna. Memakai riasan ataupun kosmetik tertentu pula dapat menolong menutupi bercak putih di kulit, sehingga pengidap vitiligo dapat merasa lebih yakin diri. Yang terutama merupakan tidak membiarkan vitiligo membatasi langkah hidup kamu buat mencapai impian serta kebahagiaan.

Kesimpulan

Menurut terlintas.com, vitiligo merupakan keadaan kulit yang menimbulkan hilangnya pigmentasi pada sebagian bagian badan, namun tidak beresiko untuk kesehatan raga. Walaupun vitiligo dapat mempengaruhi penampilan serta menimbulkan tantangan emosional, dengan perawatan yang pas, pengidap bisa mengelola keadaan ini dengan lebih baik. Berarti buat senantiasa menunjang diri sendiri serta orang lain yang mengalaminya, dan mencari perawatan kedokteran yang cocok.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *